BAHAN
AJAR
A. Identitas
Satuan
Pendidikan : SMK Negeri I Solok selatan
Bidang
Studi : Produktif Akuntansi
Kelas : XII
Pertemuan
Ke : 1 dan 2
Alokasi
Waktu : 2x45
Menit
B. Standar Kompetensi
Menyajikan laporan harga pokok produk
C. Kompetensi Dasar
Menghitung pembebanan biaya
D. Indikator
1. Menjelaskan pengertian biaya overhead
pabrik
2. Menyebutkan yang termasuk biaya
overhead pabrik
3. Menjelaskan metoda penghitungan tarif
biaya overhead pabrik
4. Pencatatan biaya overhead pabrik
E. Sasaran/ Tujuan Pembelajaran:
Setelah
mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian biaya overhead
pabrik
2. Menyebutkan yang termasuk biaya
overhead pabrik
3. Menjelaskan metoda penghitungan tarif
biaya overhead pabrik
4. Pencatatan biaya overhead pabrik
F.
Topik Materi
Biaya overhead
pabrik
G.
Uraian Materi
1.
Pengertian
Biaya
Overhead Pabrik
Adalah
biaya yang diperlukan dalam pembuatan produk yang tidak dapat secara langsung
ditelusuri pada produk, dan atau nilainya relative kecil
2.
Yang termasuk biaya overhead pabrik
Antara
lain:
1.
Bahan penolong. Adalah
bahan bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk, yang penggunannya relative
kecil atau terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai bahan langsung. Contoh
perekat dan tinta koreksi pada perusahaan percetakan, lem, perekat, paku kecil
dan pelitur pada perusahaan mebel
2.
Tenaga kerja tidak
langsung adalah gaji dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak berhubungan
langsung dengan pembuatan produk. Contoh, gaji mandor, gaji manajer bagian
produksi dan gaji penjaga pabrik
3.
Biaya produksi tidak langsung
lainnya
Misalnya
biaya penerangan pabrik, biaya pembangkit tenaga mesian, biaya penyusutan
mesin, biaya penyusutan gedung pabrik, pemeliharaan mesin, dan biaya
perlengkapan pabrik
Dalam
penerapan metode harga pokok pesanan BO diperhitungkan sebagai harga pokok
produk ( dibebankan) adalah overhead pabrik yang ditetapkan berdasaarkaan tarif
yang ditentukan sebelum proses produksi dilakukan
Ada
beberapa pilihan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk penetapan BOP yaitu
berdasarkan:
1.
Biaya bahan baku
Dalam
hal ini pembebanan BOP kepada produk tergantung kepada besarnya pemakaian biaya
bahan baku
Contoh: dalam tiga periode kegiatan produksi normal
rata-rata pemakaian bahan baku sebesar Rp.50.000.000 sementara rata rata
pemakaian BOP yang sesungguhnya pada periode yang bersangkutan sebesar
Rp.30.000.000. Dari data tersebut diatas tariff BOP yang dibebankan adalah:
30.000.000
X 100% = 60%
50.000.000
Jadi jika pada suatu periode total pemakaian bahann
baku Rp.45.000.000, maka BOP yang dibebankan kepada produk adalah 60% X Rp.
45.000.000 = Rp.27.000.000
2. Biaya tenaga kerja langsung
Prinsipnya
tidak berbeda dengan pembebanan BOP berdasarkan bahan baku diatas
Contoh: dalam
kegiatan normal rata-rata pemakaian tenaga kerja langsung untuk satu periode
sebesar Rp. 80.000.000, sementara biaya overhead pabrik pada periode yang
bersangkutan rata-rata Rp. 60.000.000. Dari data tersebut tarif BOP yang
dibebankan kepada produk adalah sebesar
60.000.000
X 100% = 75%
80.000.000
Jadi BOP yang dibebankan dapat
dihitung dengan tarif 75% jumlah tenaga kerja langsung. Misalnya tenaga kerja
langsung yang digunakan dalam suatu periode produksi Rp. 30.000.000 maka BOP
dibebankannya adalah 75% X Rp.30.000.000 = Rp.22.500.000
3. Jam kerja langsung
Dalam hal ini
tarif BOP dibebankan ditetapka untuk tiap jam kerja langsung yang ditetapkan
dengan cara membagi jam kerja rata-rata pada kegiatan produksi normal dengan
rata-rata BOP sesungguhnya pada periode produksi
Contoh: Dalam
kegiatan produksi normal rata-rata jam kerja langsung yang digunakan 8000 jam.
Sementara rata-rata BOP sesungguhnya terjadi pada periode produksi yang
bersangkutan sebesar Rp.10.000.000 dari data tersebut tariff BOP adalah
10.000.000
= Rp. 1.250
8000
Apabila dalam pelaksanaan produksi untuk menyelesaikan produk digunakan
jam kerja langsung sebanyak 6000 jam BOP yang dibebankan kepada produk tersebut
adalah
6000 X Rp.1.250 = Rp.7.500.000
Pencatatan biaya overhead pabrik
1. Mencatat BOP sesungguhnya
BOP
sesungguhnya terjadi dicatat debet dalamakun akun yang terkait pada saat
terjadi atau pada saat pengakuannya.
Pada akhir periode tertentu seluruh biaya tidak langsung ditampung atau
dipindahkan kedalam akun yang sesungguhnya
Contoh
BOP
sesungguhnya bulan agustus 2011
-
Biaya
tenaga kerja tidak langsung Rp. 5.200.000
-
Biaya
penyusutan gedung bulan agustus Rp.
1.000.000
-
Biaya
penyusutan mesin bulan agustus Rp.
2.000.000
-
Biaya
listrik bag. Produksi Rp. 2.200.000
-
Biaya
bahan penolong
Rp. 3.400.000
-
Biaya
produksi tidak langsung lain-lain
Rp. 750.000
Total Rp.
14.555.000
Data tersebut dapat di jurnal
sebagai berikut:
tgl
|
No bukti
|
Akun
|
No akun
|
Debet
|
Kredit
|
31 agust
|
|
BOP
sesungguhnya
-
gaji dan upah
- By Penys gedung pabrik
-
By penys mesin
-
By listrik
- sediaan bhn penolong
- By prod. Tidak langsung lainnya
|
|
Rp.14.550.000
|
Rp.
5.200.000
Rp.
1.000.000
Rp.
2.000.000
Rp.
2.200.000
Rp.
3.400.000
Rp. 750.000
|
Dalam pembahasan mengenai pencatatan
BOP, sering hanya di informasikan jumlah keseluruhannya. Dalam hal ini jurnal
untuk mencatat pengumpulan BOP yang sesungguhnya sbb:
BOP
sesungguhnya Rp.
XXXXX
Akun akun yang dikredit Rp.
XXXXX
2. Mencatat BOP yang dibebankan
BOP
dibebankan dicatat sebagai berikut:
BDP-Biaya
Overhead Pabrik Rp. XXXXX
BOP dibebankan Rp.XXXX
(sebesar BOP
Dibebankan) kemudian dipindahkan kea kun
BOP Sesungguhnya sebagai berikut:
BOP-dibebankan Rp.
XXXXX
BOP- Sesungguhnya Rp.XXXX
3. Mencatat selisih BOP
Selisih BOP
timbul akibat perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP dibebankan.
Selisih BOP
bias dua jenis yaitu:
1. Selisih rugi
Selisih rugi
terjadi bila jumlah BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP dibebankan. Maka
dapat dijurnal sebagai berikut:
Harga Pokok
Penjualan Rp.XXXXX
BOP Sesungguhnya Rp.XXXXX
2. Selisih laba
Selisih laba
terjadi bila jumlah BOP sesungguh lebih kecil dari pada BOP dibebankan.
Jurnalnya sebagai berikut:
BOP
sesungguhnya Rp.
XXXXX
Harga pokok penjualan Rp.XXXXX
H.
Rangkuman Materi
- BOP adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara
jelas ke produk atau jumlahnya relative kecil
- Yang termasuk Biaya Overhead Pabrik
-
Biaya
bahan penolong
-
Biaya
tenaga kerja tidak langsung
-
Biaya
tidak langsung lainnya
- Metoda penghitungan tarif BOP bisa dengan 3 acuan yakni:
a. Berdasarkan jumlah pemakaian bahan
baku
b. Berdasarkan jumlah pemaakaian tenaga
kerja langsung
c. Berdasarkan jumlah jam kerja langsung
- Pencatatan biaya overhead pabrik
a. Pencatatan BOP sesungguhnya jurnalnya
sbb:
BOP-dibebankan Rp. XXXXX
BOP- Sesungguhnya Rp.XXXX
b. Pencatatan BOP dibebankan
BOP
dibebankan dicatat sebagai berikut:
BDP-Biaya
Overhead Pabrik Rp.
XXXXX
BOP dibebankan Rp.XXXX
(sebesar BOP
Dibebankan) kemudian dipindahkan keakun
BOP Sesungguhnya sebagai berikut:
BOP-dibebankan Rp. XXXXX
BOP- Sesungguhnya Rp.XXXX
c. Mencatat selisih BOP
Selisih BOP
timbul akibat perbedaan BOP sesungguhnya dengan BOP dibebankan.
Selisih BOP bias
dua jenis yaitu:
Selisih rugi
Selisih rugi
terjadi bila jumlah BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP dibebankan. Maka
dapat dijurnal sebagai berikut:
Harga Pokok
Penjualan Rp.XXXXX
BOP Sesungguhnya Rp.XXXXX
Selisih laba
Selisih laba
terjadi bila jumlah BOP sesungguh lebih kecil dari pada BOP dibebankan.
Jurnalnya sebagai berikut:
BOP
sesungguhnya Rp.
XXXXX
Harga pokok penjualan Rp.XXXXX
soal
1.
Jelaskan
pengertian Biaya Overhead Pabrik
2.
Apa saja biaya
yang termasuk biaya overhead pabrik
3.
Jelaskanlah 3 metode
penetapan biaya overhead pabrik
4.
Berikut ini
adalah biaya produksi yang terjadi di Perusahaan ALIFIA
- Total penggunaan bahan baku Rp. 45.000.000
- Tenaga kerja langsung yang digunakan sebanyak
7000 jam dengan tariff Rp.4000/jam kerja
-
BOP yang sesungguhnya terjadi dibulan Mei:
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp.
5.200.000
Biaya penyusutan gedung pabrik Rp.
1.000.000
Biya penyusutan mesin Rp.
2.500.000
Biaya listrik bagian produksi Rp.
2.400.000
Biaya bahan penolong Rp.
3.500.000
Biaya produksi tidak langsung lain-lain Rp.
1.000.000
Dari data tersebut
tugas anda adalah:
a.
Mencatat BOP
Sesungguhnya
b.
Mencatat BOP
dibebankan jika tarifnya ditetapkan 45% dari total pemakaian bahan baku
c.
Mencatat BOP
Dibebankan jika tarifnya berdasarkan jam kerja langsung yang ditetapkan Rp.2.000/jamkerja
langsung
d.
Mencatat BOP
dibebankan jika tarifnya 35% dari biaya tenaga kerja
e.
Mencatat selisih BOP
Kunci jawaban
a.
Adalah biaya yang diperlukan
dalam pembuatan produk yang tidak dapat secara langsung ditelusuri pada produk,
dan atau nilainya relative kecil
b.
a. Bahan penolong. Adalah bahan bahan yang
diperlukan dalam pembuatan produk,
yang penggunannya relative kecil atau terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai
bahan langsung. Contoh perekat dan tinta koreksi pada perusahaan percetakan,
lem, perekat, paku kecil dan pelitur pada perusahaan mebel
b.
Tenaga kerja tidak
langsung adalah gaji dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak berhubungan
langsung dengan pembuatan produk. Contoh, gaji mandor, gaji manajer bagian
produksi dan gaji penjaga pabrik
c.
Biaya produksi tidak
langsung lainnya
Misalnya
biaya penerangan pabrik, biaya pembangkit tenaga mesian, biaya penyusutan
mesin, biaya penyusutan gedung pabrik, pemeliharaan mesin, dan biaya
perlengkapan pabrik
- a. Berdasarkan jumlah pemakaian bahan baku
b.
Berdasarkan jumlah pemakaian tenaga kerja langsung
c.
Berdasarkan jumlah jam kerja langsung
4.
a. BOP sesungguhnya Rp. 16.600.000
Gaji dan upah Rp. 5.200.000
Biaya penyusutan gedung
pabrik Rp.
1.000.000
Biaya penyusutan mesin Rp.
2.500.000
Biaya listrik bagian
produksi Rp. 2.400.000
Biaya bahan penolong Rp. 3.500.000
Biaya produksi tidak
langsung lain-lain Rp.
1.000.000
b. Perhitungan BOP dibebankan berdasarkan jumlah
pemakain bahan baku = 45% X Rp.
45.000.000 = Rp.20 250.000
Pencatatannya
sebagai berikut:
BDP-Biaya
Overhead Pabrik Rp.
20.250.000
BOP dibebankan Rp. 20.250.000
BOP-dibebankan Rp. 16.600.000
BOP- Sesungguhnya Rp. 16.600.000
c. Perhitungan BOP dibebankan
berdasarkan tariff jam kerja langsung
= 7000 jam X
Rp. 2.000 = 14.000.000
Pencatatannya
sebagai berikut:
BDP-Biaya
Overhead Pabrik Rp.
14.000.000
BOP dibebankan Rp. 14.000.000
BOP-dibebankan Rp.
16.600.000
BOP- Sesungguhnya Rp. 16.600.000
- Perhitungan BOP dibebankan berdasarkan jumlah pemakaian
tenaga kerja langsung sbb:
Biaya tenaga
kerja = 7000 jam X Rp. 4000 = Rp.28.000.000
BOP
Dibebankan = 35% X 28.000.000 = Rp. 9.800.000
Pencatatannya
sebagai berikut:
BDP-Biaya
Overhead Pabrik Rp.
9.800.000
BOP dibebankan Rp. 9.800.000
BOP-dibebankan Rp.
16.600.000
BOP- Sesungguhnya Rp. 16.600.000
- Selisih BOP
Selisih BOP
untuk soal b adalah selisih laba karena jumlah BOP sesungguhnya lebih kecil
dari BOP dibebankan
Perhitungannya sebagai berikut:
Rp.20.250.000
- Rp.16.600.000 = Rp. 3.650.000
maka
jurnalnya
BOP
sesungguhnya Rp.
3.650.000
Harga pokok penjualan Rp. 3.650.000
Sedangkan
selisih BOP untuk soal c adalah selisih
rugi karena jumlah BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP dibebankan
Perhitungannya
sebagai berikut: Rp. 16.600.000 - Rp. 14.000.00 = Rp.2.600.000
Maka jurnalnya adalah
Harga Pokok
Penjualan Rp.2.600.000
BOP Sesungguhnya Rp.2.600.000
Demikian pula
untuk selisih BOP di soal d juga selsisih rugi
Perhitungannya
sebagai berikut;
Rp.16.600.000
- Rp. 9.800.000 = Rp.6.800.000maka jurnalnya sebagai berikut; Harga Pokok
Penjualan Rp.2.600.000
BOP Sesungguhnya Rp.2.600.000
PENILAIAN
a.
Penilaian Kognitif
-
Teknik :
Tes Terulis
-
Bentuk : Essay
-
Pedoman Penskoran:
Penilaian = Total Nilai / Jumlah Soal
= 100
= 20
Soal No
|
Bobot Nilai
|
1
|
15
|
2
|
15
|
3
|
30
|
4
|
40
|
Total
|
100
|
Dengan ketentuan:
Jawaban
yang paling benar
|
Skor 15
|
Jawaban
yang benar
|
Skor 10
|
Jawaban
yang setengah benar
|
Skor 5
|
Jawaban
yang salah
|
Skor 2,5
|
Jawaban
yang paling salah
|
Skor 1
|
Jawaban
yang paling benar
|
Skor 30
|
Jawaban
yang benar
|
Skor 25
|
Jawaban
yang setengah benar
|
Skor 15
|
Jawaban
yang salah
|
Skor 10
|
Jawaban
yang paling salah
|
Skor 5
|
Jawaban
yang paling benar
|
Skor 40
|
Jawaban
yang benar
|
Skor 30
|
Jawaban
yang setengah benar
|
Skor 25
|
Jawaban
yang salah
|
Skor 15
|
Jawaban
yang paling salah
|
Skor 5
|
b.
Penilaian Afektif
Lembar Pengamatan Siswa
No
|
Nama siswa
|
Disiplin
|
Tanggung Jawab
|
Jumlah
|
Rata-
rata
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
||||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
1
|
Berpakaian Rapi
|
2
|
Datang Tepat Waktu
|
3
|
Tidak Merusak Lingkungan
|
4
|
Menjaga Nama Baik
|
5
|
Taat Aturan
|
6
|
Kebiasaan Antri
|
7
|
Menyerahkan Tugas Tepat Waktu
|
8
|
Mengerjakan Tugas Sesuai Petunjuk
|
9
|
Mengerjakan Tugas sendiri
|
Pedoman Penskoran
Sangat Baik
|
=A
|
= 9 - 10
|
Baik
|
=B
|
= 8 - 8,9
|
Cukup
|
=C
|
= 7 – 7,9
|
Kurang
|
=D
|
= 5 – 6,9
|
Kurang
Sekali
|
=E
|
= 1 – 4,9
|
NO
|
KOMPONEN/SUB
KOMPONEN
|
INDIKATOR
PENILAIAN
|
SKOR
|
1
|
Menghitung
BOP dibebankan dengan menggunakan tarif
bahan baku
|
Hasil
perhitungan dihitung dan ditulis dengan benar
Hasil
perhitungan dihitung tapi hasilnya tidak benar
|
15
5
|
2
|
Menghitung BOP dibebankan dengan menggunakan
tarif tenaga kerja langsung
|
Hasil perhitungan dihitung dan ditulis dengan benar
Hasil perhitungan dihitung tapi hasilnya tidak benar
|
15
5
|
3
|
Menghitung BOP dibebankan dengan tarif jam kerja
|
Hasil
perhitungan dihitung dan ditulis dengan benar
Hasil
perhitungan dihitung tapi hasilnya tidak benar
|
15
5
|
4
|
Mencatat BOP
sesungguhnya
|
BOP
Sesungguhnya dihitung dengan benar
BOP sesungguhnya dicatat dengan benar
Perhitungan
BOP sesungguhnya salah
Pencatatan BOP sesungguhnya salah
|
5
5
2
2
|
5
|
Mencatat BOP dibebankan
|
BOP
dibebankan dicatat dengan benar
Pencatatan
BOP dibebankan salah
|
10
5
|
6
|
Menghitung selisih BOP
|
Selisih BOP
dihitung dengan benar
Selisih BOP
diasumsikan dengan benar
Selisih BOP
dihitung dengan salah
Selisih BOP
diasumsikan dengan salah
|
10
5
2
2
|
7
|
Mencatat selisih BOP
|
Selisih BOP dicatat dengan benar
Selisih BOP dicatat dengan salah
|
10
5
|
8
|
Penilaian sikap
|
Kebersihan
dan kerapian
Tiak bersih
dan tidak rapi
|
5
0
|
|
|
Total skor
|
100
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar